Al Pacino, Dari Gelandangan Broadway hingga Raja Hollywood, Ini Perjalanan Karier Ikoniknya!

Al Pacino, lahir 25 April 1940 di New York, adalah salah satu aktor paling ikonik di Hollywood. Gaya aktingnya yang intens dan penuh emosi membuatnya dikenal sebagai aktor dengan energi eksplosif yang sulit dilupakan. Kariernya yang panjang dan beragam telah menghasilkan sejumlah film klasik dan prestasi luar biasa yang membuatnya tetap relevan di dunia hiburan hingga sekarang.

Awal Karier yang Menjanjikan

Pacino tumbuh di East Harlem dan Bronx, New York, sebelum akhirnya pindah ke Greenwich Village saat berusia 19 tahun. Di sana, ia mulai mendalami dunia akting dengan belajar di Herbert Berghof Studio dan tampil dalam berbagai produksi Off-Broadway. Beberapa pertunjukan awalnya termasuk Hello, Out There (1963) dan Why Is a Crooked Letter (1966). Ia juga belajar lebih dalam tentang akting dari Lee Strasberg.

Pada 1969, Pacino mulai merambah dunia film lewat peran kecil dalam Me, Natalie dan membuat debut Broadway yang memukau lewat Does a Tiger Wear a Necktie? yang akhirnya membawanya meraih Tony Award. Namun, peran besar pertama Pacino di layar lebar datang pada The Panic in Needle Park (1971), film yang menggambarkan dunia kecanduan heroin dan menjadi klasik kultus.

Ketenaran: The Godfather, Serpico, dan Scarface

Namun, Pacino benar-benar melesat menjadi bintang setelah berperan sebagai Michael Corleone dalam The Godfather (1972) arahan Francis Ford Coppola. Film tentang keluarga mafia ini sangat sukses dan memenangkan Oscar untuk Film Terbaik. Penampilannya sebagai Michael yang emosional dan penuh konflik membawa Pacino ke nominasi Oscar pertamanya.

Setelah itu, Pacino terus membuktikan kemampuannya dalam berbagai peran, dari detektif keras kepala di Serpico (1973) hingga gelandangan berjuang di Scarecrow (1973). Di Dog Day Afternoon (1975), ia kembali menunjukkan kemampuan berakting yang sangat intens. Bahkan, ia kembali memerankan Michael Corleone dalam The Godfather, Part II (1974), yang juga memenangkan Oscar untuk Film Terbaik.

Meskipun beberapa film berikutnya, seperti Bobby Deerfield (1977) dan Cruising (1980), kurang berhasil di box office, Pacino menemukan kesuksesan besar lagi lewat peran meledaknya sebagai gangster Tony Montana di Scarface (1983). Peran ini, meskipun kontroversial, menjadi sangat ikonik dan mengukuhkan Pacino sebagai salah satu bintang terbesar di Hollywood.

Penghargaan dan Kemenangan

Pada 1990-an, Pacino kembali menapaki kesuksesan besar dengan beberapa film yang sangat diakui. Ia kembali memerankan Michael Corleone di The Godfather, Part III (1990), kemudian memenangkan Oscar sebagai Aktor Terbaik lewat perannya sebagai pria buta di Scent of a Woman (1992). Film-film lainnya seperti Carlito’s Way (1993), Heat (1995) bersama Robert De Niro, dan Donnie Brasco (1997) menegaskan statusnya sebagai bintang papan atas.

Karier Pacino terus berkembang hingga abad ke-21. Pada 2002, ia membintangi thriller Insomnia bersama Robin Williams. Ia juga tampil dalam film-film besar seperti Ocean’s Thirteen (2007), dan berperan dalam komedi Jack and Jill (2011). Di Once Upon a Time… in Hollywood (2019), Pacino bergabung dengan Quentin Tarantino untuk meramaikan layar lebar lagi, dan juga tampil dalam The Irishman (2019) karya Martin Scorsese. Perannya sebagai Jimmy Hoffa membuatnya meraih nominasi Oscar ke-10.

Pekerjaan di TV dan Panggung

Selain film, Pacino juga banyak berkarya di dunia televisi dan teater. Di TV, ia memenangkan Emmy dan Golden Globe untuk perannya sebagai pengacara homofobik Roy Cohn dalam Angels in America (2003). Ia juga memerankan tokoh kontroversial lain, seperti Jack Kevorkian dalam You Don’t Know Jack (2010) dan pelatih legendaris Joe Paterno dalam Paterno (2018).

Di dunia teater, Pacino terus menunjukkan kemampuannya. Ia telah berperan dalam berbagai drama Broadway, seperti Richard III, Julius Caesar, dan Glengarry Glen Ross. Ia juga sempat mengarahkan dan membintangi film adaptasi dari drama teaternya, seperti Chinese Coffee (2000) dan Looking for Richard (1996), yang mengulas di balik layar persiapannya untuk peran William Shakespeare.

Penghargaan dan Pengakuan

Karier luar biasa Pacino tak lepas dari penghargaan. Pada 2001, ia menerima Golden Globe Cecil B. DeMille Award untuk pencapaian seumur hidup. Selain itu, Pacino juga mendapat berbagai penghargaan lainnya, seperti National Medal of Arts pada 2011 dan Kennedy Center Honor pada 2016.

Al Pacino memang telah melewati berbagai fase dalam kariernya. Dari pemula yang berjuang di Broadway hingga menjadi legenda film Hollywood, Pacino telah menunjukkan bahwa dedikasi dan keberanian untuk mengeksplorasi berbagai peran adalah kunci kesuksesannya. Hingga kini, dia tetap menjadi salah satu aktor terbesar dan paling dihormati di industri hiburan.

Biografi Al Pacino

• Nama Lengkap: Alfredo James Pacino
• Nama Populer: Al Pacino
• Tempat, Tanggal Lahir: New York City, 25 April 1940
• Pekerjaan: Aktor, Sutradara, Produser
• Tahun Aktif: 1969–sekarang
• Genre: Drama, Kejahatan, Thriller
• Penghargaan: Oscar (Aktor Terbaik) 1993, Golden Globe, Tony Award, Emmy Award
• Karya Terkenal: The Godfather (1972), Scarface (1983), Scent of a Woman (1992), Heat (1995), The Irishman (2019)
• Pendidikan: Herbert Berghof Studio, Lee Strasberg Theatre Institute
• Status: Belum menikah, memiliki 3 anak

Al Pacino adalah salah satu aktor paling terkenal dan dihormati di dunia, dikenal dengan gaya aktingnya yang intens dan penuh emosi. Kariernya dimulai di panggung Broadway, dan dia kemudian menjadi bintang film besar setelah peran ikoniknya sebagai Michael Corleone dalam The Godfather. Sepanjang kariernya, Pacino telah meraih banyak penghargaan, termasuk Oscar, dan tetap aktif dalam film, televisi, dan teater.