Forrest Gump, Film yang Bikin Kita Bertanya-tanya, “Sebenernya, Siapa yang Pintar di Dunia Ini?”
Home » Ulasan FIlm » Forrest Gump, Film yang Bikin Kita Bertanya-tanya, “Sebenernya, Siapa yang Pintar di Dunia Ini?”

Forrest Gump, Film yang Bikin Kita Bertanya-tanya, “Sebenernya, Siapa yang Pintar di Dunia Ini?”

detama 18 Mei 2025 34

Sebuah film yang ngena banget… antara lucu, sedih, absurd, tapi bikin hangat di hati.

Kirain Komedi, Ternyata Lebih dari Itu

Jujur ya, pas awal nonton Forrest Gump, gue pikir ini film komedi yang santai dan ringan. Tapi ternyata, makin lama makin sadar: ini bukan cuma soal ketawa-ketawa. Ini film yang dalam, yang bisa bikin ketawa sekaligus nyesek. Film ini tuh kayak hidup — nggak bisa ditebak dan penuh kejutan.

Susah banget ngejelasin film ini tanpa bikin kedengarannya jadi biasa aja. Tapi kalau mau disederhanain, Forrest Gump itu kisah hidup satu orang — Forrest namanya — yang secara nggak sengaja ikut hadir di hampir semua momen penting Amerika, dari tahun 50-an sampai 80-an. Yang bikin unik, Forrest ini punya IQ 75, jadi dia sebenarnya “nggak pintar” menurut ukuran dunia. Tapi justru karena itu, dia bisa lihat hidup dengan cara yang beda dari kita.

Orang Biasa yang Hidupnya Nggak Biasa

Forrest ini anak baik-baik dari Alabama, tinggal sama ibunya yang luar biasa banget (diperankan sama Sally Field). Walaupun Forrest punya keterbatasan secara intelektual, ibunya nggak pernah ngeremehin dia. Bahkan dia punya quote yang legend banget:

“Stupid is as stupid does.”

Artinya kira-kira: yang nentuin orang itu bodoh atau nggak ya dari apa yang dia lakuin, bukan dari nilai tes IQ doang. Dan Forrest buktiin itu.

Yang lucu (atau ajaib?), Forrest ini bisa masuk ke segala macam momen gede di sejarah Amerika: dia jadi atlet football, tentara di Vietnam, juara ping-pong, nelayan udang, sampai punya saham di perusahaan buah yang ternyata… Apple. Iya, Apple yang itu!

Tapi Forrest nggak ngelakuin itu semua karena ambisi. Dia cuma… ngikutin arus. Hidup aja. Jujur, polos, dan nggak mikir ribet.

Siapa Lagi yang Cocok Meranin Forrest?

Buat gue, Tom Hanks tuh definisi dari Forrest Gump. Sulit ngebayangin ada aktor lain yang bisa meranin tokoh ini sebaik dia. Dia bisa bikin Forrest jadi karakter yang lovable banget, tanpa pernah ngerasa Forrest itu dibuat-buat. Sederhana tapi bermakna. Naif tapi bijak. Konyol tapi juga bikin kita merenung.

Aktingnya tuh natural banget. Forrest bisa cerita hal-hal yang berat kayak ditinggal orang tua, perang, kematian, sampai ditolak cinta… tapi kita tetap ngerasa hangat dan ketawa di waktu yang sama. It’s weird, in a good way.

Cinta Pertama yang Selalu Datang dan Pergi

Kalau Forrest ini jalannya lurus terus, Jenny (Robin Wright), cinta pertamanya, malah muter-muter nyari jalan hidup. Dia ngalamin semua yang identik sama era flower power: hippie, drugs, kebebasan, musik, dan luka batin. Dia selalu lari dari satu hal ke hal lain, sementara Forrest cuma punya satu tujuan: sayang sama Jenny, terus dan terus.

Ada satu momen yang bikin hati kayak diremas: waktu Jenny bilang,

“Forrest, kamu nggak tahu apa itu cinta.”

Tapi justru dari cara Forrest ngelakuin semuanya, kita tahu — dia ngerti cinta jauh lebih dari yang Jenny kira.

Efek Visualnya? Gokil di Zamannya!

Yang keren juga, film ini pake teknologi CGI buat nyisipin Forrest ke video sejarah beneran. Dia ngobrol sama JFK, berdiri di samping George Wallace, tampil bareng John Lennon… dan kelihatan natural banget! Bayangin aja, ini tahun 1994 — belum ada deepfake atau AI segala macem kayak sekarang.

Tapi yang bikin efek itu berhasil bukan cuma teknologinya. Tapi karena mereka tahu kapan dan gimana make-nya buat ngedukung cerita, bukan sekadar pamer kecanggihan.

Mungkin Kita yang Terlalu Banyak Mikir

Yang bikin film ini spesial banget, menurut gue, adalah caranya ngajak kita mikir tentang hidup… tanpa maksa. Forrest nggak pernah punya rencana besar. Dia nggak tahu harus jadi apa, tapi dia selalu jalan terus, dan ngelakuin semua hal dengan hati yang tulus.

Sementara kita? Kadang terlalu banyak mikir, terlalu takut gagal, terlalu sibuk ngebandingin hidup sama orang lain.

Kata Forrest:

“Life is like a box of chocolates. You never know what you’re gonna get.”
Hidup itu emang penuh kejutan. Kadang manis, kadang pahit. Tapi ya… nikmatin aja.

Film yang Bikin Kita Lembut Lagi

Forrest Gump bukan film berat, tapi juga bukan film ringan. Dia ada di tengah-tengah, dan justru di situlah kekuatannya. Dia ngasih kita tawa, air mata, dan momen-momen kecil yang bikin mikir, “Ya ampun, bener juga ya.”

Buat lo yang belum pernah nonton, nonton deh. Dan buat lo yang udah pernah nonton, nonton lagi. Siapa tahu, kali ini lo bisa ngelihat Forrest dari sudut pandang yang beda.

Trailer Forrest Gump

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Ini Alasan Kenapa The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring Bikin Penggemar Tolkien Terkejut!

detama

17 Mei 2025

Siapa sih yang nggak kenal dengan The Lord of the Rings? Kalau kamu penggemar cerita fantasi, pastinya tahu dong soal karya epik J.R.R. Tolkien yang satu ini. Nah, di dalam dunia Tolkien, ada satu kelompok makhluk yang menurut gue cukup menarik, yaitu kaum Hobbit. Mereka ini digambarkan sebagai makhluk kecil, baik hati, lincah, dan penuh …

Mau Nonton Film yang Bikin Otak Lo Berputar? Ini Dia Pulp Fiction, Keajaiban Tarantino!

detama

11 Mei 2025

Ada momen-momen ajaib dalam hidup di mana kamu nonton sebuah film, terus begitu lampu dinyalain, kamu ngerasa kayak baru keluar dari dunia lain. Gue ngalamin itu waktu pertama kali nonton Pulp Fiction. Film ini bukan cuma sekadar tontonan, tapi kayak roller coaster absurd yang muter-muterin kepala lo sambil nyodorin burger, darah, dan referensi pop culture …

Dulu Cuma Cari Untung, Sekarang Jadi Pahlawan! Kisah Gila Oskar Schindler di Film Schindler’s List

detama

09 Mei 2025

Di awal Perang Dunia II, Schindler ngelihat peluang. Dia pindah ke Polandia, buka pabrik, dan mulai mempekerjakan orang Yahudi karena upah mereka murah banget. Semua murni buat bisnis. Tapi di akhir perang, dia malah mengorbankan semua hartanya demi nyelamatin pekerja-pekerjanya dari kematian. Bahkan dia sampai nipu Nazi pakai pabrik palsu yang seolah-olah bikin amunisi—padahal nggak …

Akhir yang Epik dan Keindahan “Return of the King” dalam Trilogi Lord of the Rings

detama

06 Mei 2025

Akhirnya, kita sampai juga di penghujung trilogi Lord of the Rings dengan Return of the King. Kalau gue sih lebih suka ngelihat keseluruhan trilogi ini daripada cuma bagian-bagiannya aja. Meskipun film kedua, The Two Towers, menurut gue agak kehilangan arah dan agak bikin bingung, Return of the King benar-benar berhasil ngejeretin semua karakter ke takdir …

12 Angry Men! Kenapa Film Klasik Ini Bisa Mengubah Cara Pandangmu Tentang Keadilan

detama

06 Mei 2025

Kalau kamu suka film yang bisa bikin otak kamu berpikir dan enggak cuma buat hiburan semata, 12 Angry Men ini wajib banget masuk daftar tonton. Dirilis tahun 1957, film ini bener-bener beda dari film drama ruang sidang kebanyakan. Cuma di satu ruangan kecil, dengan 12 juri yang ribut soal nasib seorang pemuda yang dituduh membunuh …

The Godfather Part II, Saat Warisan Keluarga Berubah Jadi Kutukan

detama

05 Mei 2025

Di The Godfather Part II, Michael Corleone masuk lebih dalam ke dalam bayang-bayang gelap yang menghantui hidupnya. Dulu, kita mengenal Michael sebagai anak Don Vito yang cerdas dan penuh harapan. Namun, kini kita melihat perubahan drastis pada dirinya: menjadi pria yang dingin, penuh ambisi, dan semakin terobsesi dengan kekuasaan. Film ini membawa kita berkelana melalui …