Dulu Sopir Forklift, Kini Raja Film Aksi – Kisah Liam Neeson yang Nggak Banyak Orang Tahu!

Liam Neeson lahir tanggal 7 Juni 1952 di Ballymena, Irlandia Utara. Pria tinggi besar (tingginya sekitar 1,9 meter!) ini dikenal banget sebagai aktor yang sering banget dapet peran pria tangguh, apalagi di film-film action. Film-film yang ngebuat namanya melejit itu misalnya Schindler’s List (1993), yang bikin dia masuk nominasi Oscar, terus ada juga Rob Roy (1995), Michael Collins (1996), Star Wars: Episode I – The Phantom Menace (1999), Gangs of New York (2002), sampai trilogi Taken (2008, 2012, 2014) yang udah jadi semacam ikon dirinya.

Fun fact, dulunya Liam Neeson ini petinju, lho. Tapi dia akhirnya ninggalin dunia tinju dan masuk Queen’s University Belfast dengan niat kuliah fisika dan ilmu komputer. Sayangnya, dia cuma tahan setahun di sana dan akhirnya kerja jadi sopir forklift sebentar. Setelah itu, dia sempat mau jadi guru, tapi malah kecantol sama dunia teater setelah ambil kelas drama. Tahun 1976, dia gabung sama Lyric Players Theatre di Belfast.

Awal Karier dan Jalan Menuju Hollywood

Dua tahun kemudian, dia pindah ke Abbey Theatre di Dublin—salah satu teater paling top di sana. Debut filmnya datang di tahun 1979 lewat film edukasi rohani berjudul Christiana. Tapi baru mulai dikenal publik setelah jadi Sir Gawain di film Excalibur (1981). Setelah itu, dia dapat banyak peran pendukung di film-film seperti The Bounty (1984), The Mission (1986), dan Suspect (1987). Di layar kaca, dia muncul di miniseri Ellis Island dan juga sempat tampil di serial lawas Miami Vice tahun 1984.

Peran utama pertamanya datang di Darkman (1990), meskipun sayangnya film itu kurang sukses. Tapi tahun 1992 jadi titik balik kariernya. Dia main di panggung Broadway untuk drama Anna Christie bareng Natasha Richardson—yang kelak jadi istrinya. (Mereka menikah di 1994, dan tragisnya Natasha meninggal di 2009 karena kecelakaan ski). Penampilannya di panggung Broadway itu yang bikin sutradara Steven Spielberg tertarik dan akhirnya ngasih dia peran utama sebagai Oskar Schindler di Schindler’s List. Dari situ, Neeson langsung dapet nominasi Oscar pertamanya.

Setelah itu, Neeson terus aktif di berbagai genre film. Dia main bareng Jodie Foster di Nell (1994), jadi tokoh sejarah Skotlandia di Rob Roy, dan jadi tokoh revolusioner Irlandia di Michael Collins. Tahun 1998, dia juga sempat jadi Jean Valjean di adaptasi film Les Misérables, dan tampil di atas panggung lagi sebagai Oscar Wilde di The Judas Kiss di London dan Broadway. Tahun berikutnya, dia jadi Jedi Master di Star Wars: Episode I.

Aktor Serba Bisa dan Raja Film Aksi Modern

Masuk era 2000-an, Liam Neeson makin kelihatan fleksibel. Tahun 2002, dia jadi pemimpin geng imigran di film epik garapan Martin Scorsese, Gangs of New York. Di Love Actually (2003), dia tampil beda sebagai duda yang manis. Lalu, di film Kinsey (2004), dia memerankan seorang ilmuwan tentang perilaku seksual. Tahun 2005, dia ambil bagian dalam dua film besar: Kingdom of Heaven dan Batman Begins. Plus, suaranya juga dipakai buat jadi Aslan si singa di The Chronicles of Narnia (2005 dan 2008).

Tahun 2006, dia adu akting dengan Pierce Brosnan di film balas dendam ala Wild West, Seraphim Falls. Tapi yang bener-bener bikin namanya makin nempel di ingatan banyak orang tentu aja Taken—film thriller di mana dia jadi mantan agen CIA yang nekat menyelamatkan anaknya dari penculikan. Film itu sukses banget dan ngebawa dua sekuelnya.

Lanjut ke tahun 2009, Neeson jadi pengisi suara karakter penyihir di film animasi Jepang Ponyo versi bahasa Inggris. Tahun berikutnya, dia main di film drama Chloe, lalu berperan sebagai dewa Zeus di Clash of the Titans (2010) dan sekuelnya Wrath of the Titans (2012). Masih di 2010 juga, dia tampil di The A-Team (film adaptasi serial TV 80-an) dan The Next Three Days sebagai narapidana kabur.

Tahun-tahun berikutnya, dia terus produktif. Di Unknown (2011), dia main sebagai pria yang kehilangan identitasnya. Lalu di The Grey (2012), dia berjuang bertahan hidup di Alaska setelah kecelakaan pesawat. Tahun 2013 dia muncul di Third Person sebagai penulis yang terlibat perselingkuhan. Terus di tahun 2014, dia sibuk banget—jadi marsekal udara di Non-Stop, penjahat lucu di komedi A Million Ways to Die in the West, dan detektif pribadi di film misteri A Walk Among the Tombstones. Dia juga jadi pengisi suara di The Nut Job dan The LEGO Movie di tahun yang sama.

Lanjut Berkarya di Usia Matang

Masuk 2015, dia kembali jadi tokoh action di Run All Night sebagai pembunuh bayaran. Di Operation Chromite (2016), dia tampil beda dengan peran sebagai Jenderal AS Douglas MacArthur di tengah Perang Korea. Tahun itu dia juga muncul di A Monster Calls (jadi karakter “monster” yang bijak banget) dan Silence, film karya Scorsese yang mengangkat kisah misionaris di Jepang abad ke-17.

Di 2017, Neeson balik lagi ke drama sejarah lewat Mark Felt: The Man Who Brought Down the White House—kisah nyata tentang informan Deep Throat yang bikin skandal Watergate terbongkar.

Kalau kamu suka aktor-aktor dengan karakter kuat, karisma yang matang, dan dedikasi luar biasa di tiap peran, Liam Neeson bisa jadi salah satu aktor yang layak kamu eksplorasi film-filmnya. Dari panggung teater sampai layar lebar, dari drama sejarah sampai laga non-stop—dia udah buktiin kalau dia bukan cuma jago berantem, tapi juga punya kualitas akting yang kuat.

Biografi Liam Neeson

• Nama lengkap: William John Neeson
• Nama panggung: Liam Neeson
• Tempat, tanggal lahir: Ballymena, Irlandia Utara, 7 Juni 1952
• Kebangsaan: Irlandia Utara / Amerika Serikat
• Tinggi badan: 193 cm (6 kaki 4 inci)
• Profesi: Aktor
• Pendidikan: Queen’s University Belfast (tidak selesai)
• Pasangan: Natasha Richardson (menikah 1994 – wafat 2009)
• Anak: 2 (termasuk Micheál Richardson)
• Tahun aktif: 1976 – sekarang
• Debut film: Christiana (1979)
• Film terkenal: Schindler’s List, Taken, Star Wars: Episode I, Batman Begins, The Grey, Love Actually
• Prestasi: Nominasi Academy Award, BAFTA, dan 3 Golden Globe Awards